5 Kesenian Suku Batak yang Masih Lestari hingga Sekarang

Seni Budaya Batak yang masih lestari hingga sekarang

Seni Budaya264 Dilihat

Suku Batak di Indonesia mendiami berbagai kabupaten, misalnya Kabupaten Karo, Dairi, Simalungun, Asahan, dan Tapanuli Utara. Salah satu yang menarik dari suku ini adalah terdapat berbagai kesenian suku Batak yang masih lestari hingga sekarang.

Berikut beberapa kesenian dari suku Batak yang penuh nilai sejarah dan masih bisa disaksikan hingga sekarang. Agar semakin jelas, simak uraian di bawah ini!

Kesenian Suku Batak yang Masih Lestari

Mir’atul Farikhah dan Sucik Isnawati dalam buku berjudul Sosiologi Kelas IX menjelaskan bahwa suku Batak merupakan suatu suku yang berasal dari Sumatera Utara dan tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
Suku Batak terdiri dari beberapa bagian, misalnya suku Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandailing, serta Batak Pak Pak. Adapun berbagai kesenian suku Batak yang masih lestari hingga sekarang, yaitu:

1. Tari Tor-Tor

Tari Tor-Tor adalah salah satu tarian dari suku Batak yang cara menarinya dengan menghentakkan kaki di atas alas papan rumah adat suku Batak. Tarian ini pada era kolonial Belanda adalah hiburan untuk raja-raja dan menyiratkan patriotisme perlawanan terhadap penjajah.

2. Ulos

Kesenian di suku Batak dalam hal menenun sering disebut sebagai kesenian Martonun. Adapun ulos adalah kain tenun hasil kerajinan khas Batak yang bentuknya selendang. Kegiatan menenun ini termasuk kegiatan rutin masyarakat suku Batak Toba.

3. Bahasa Batak

Masyarakat Batak dalam kehidupan sehari-hari banyak menggunakan beberapa bahasa atau logat. Misalnya, logat Karo yang digunakan orang Karo.
Selain itu, ada juga logat Pakpak yang digunakan orang Pakpak, logat Simalungun yang digunakan orang Simalungun, serta logat Toba yang digunakan oleh orang Toba.

4. Rumah Suku Batak

Suku Batak mempunyai rumah adat bernama Rumah Bolon yang memiliki arti rumah besar. Sebab, ukurannya memang lumayan besar. Rumah Bolon bentuknya panggung dan dibangun di atas tiang kayu maupun balok kayu untuk penyangga.
Rumah ini merupakan simbol sosial masyarakat suku Batak yang tinggal di Sumatera Utara. Panjang Rumah Bolon sekitar 10-20 meter dengan atap berbentuk segitiga. Bagian bawahnya terdapat kolong setinggi 2 meter yang digunakan untuk memelihara hewan ternak.

5. Tari Sarama Datu

Tarian ini asalnya dari Tanah Mandailing dan Tapanuli Selatan. Tari Sarama Datu awalnya dipertontonkan sebagai upaya meminta sesuatu kepada ruh. Contohnya, meminta pertolongan ketika ada musibah, cuaca ekstrem, dan wabah.
Itulah beberapa kesenian suku Batak yang masih lestari hingga sekarang. Semoga bermanfaat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed